Assalamu'alaikum wr.wb
Sahabatku yang baik, Yang telah Allah takdirkan keberhasilannya dalam usahanya, terbukti dari wujud ikhtiar yang sedang kita lakukan sekarang. Dimana setiap detik yang terlewati, tercatat oleh Malaikat yang terus bersama kita disamping kanan kita. Mudahan-mudahan perbuatan hari ini tercatat dalam catatan, saat ditunjukkan kepada kita kelak, dengan wajah bahagia kita terima...Amin.
Mari kita terima masalah sebagai bagian diri kita, layaknya kita menerima kuku di ujung-ujung jari kita. Tapi bila tantangan hidup itu masih terus terlintas difikiran, itulah bukti kita belum menerimanya. Setelah acceptence terjadi, dengan izin Allah, Ikhlas tidak perlu lagi kita cari. Karena ia telah ada dari dulu dalam diri kita, tetapi kitalah yang kurang menyadari saja...
Mungkin selama ini ada keluhan dalam diri kita, tatkala proses menyikapi peristiwa demi peristiwa yang telah menjadi takdir. Tentu kita sadari, sebenarnya peristiwa yang berlalu adalah persepsi (hasil cara kita menilai dan memaknai). Apakah itu berkah atau mungkin kita anggap itu sebagai suatu masalah dan musibah.
Terkadang, saat tantangan hidup menyapa. Begitu mudah kita mengangkat kedua tangan berdoa sambil meminta segera Allah selesaikan masalah kita. Usaha maksimal belum kita buktikan, sudah kita katakan "Kita kembalikan saja kepada Allah". Padahal Allah memberikan ini kepada kita, supaya kita pelajari dan ambil hikmah, tetapi malah kita serahkan kembali kepada Allah.
Mungkin, ini menjadi penyebab, mengapa masalah yang sama terus berulang-ulang kepada kita. Saat Allah kasih pengalaman, agar kita dapat melewati dan menjalani, supaya kedepan tidak lagi menjadi tantangan. Tetapi, kita malah menyerahkannya kembali kepada Allah.
Saya teringat pada sebuah acara motivasi. Sang pembicara menyampaikan "Jangan heran, bila saat anda tua nanti, masih menghadapi atau memiliki masalah, yang seharusnya dihadapi oleh anak muda umur 25tahun. Itu terjadi karena, saat anda muda dulu, masalah itu Allah berikan kepada anda, tetapi anda tolak, bahkan anda serahkan kembali kepada Allah. Padahal Allah telah mempersiapkan itu, untuk masa tua anda sekarang."
Sahabat. Bagaimana kalau kita juga memaknai tantangan hidup itu sebagai rezeki kita. Sehingga, apabila sekarang dan seterusnya Allah berikan masalah kepada kita. Maka kita bergembira menerimanya. Layaknya kita bergembira dan bahagia menerima rezeki yang kita pinta dan doakan.
Wallahu'alam
By : Rahmadsyah Mind-Therapist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar