Welcome

Selamat datang di blog kami, lewat blog ini saya ingin berbagi berbagai kisah, cerita, maupun saduran dari berberapa milis . Juga beberapa info menarik seputar si "Kulit Bundar" , yang jelas isinya di jamin memberi inspirasi buat kita semua. Akhirnya selamat membaca dan mengambil hikmah yang terkandung didalamnya.

Selasa, 09 September 2014

Asal Usul Banyuwangi

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang  melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. ” Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.

Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.
Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Sumber : http://dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/asal-usul-banyuwangi.html

Minggu, 29 Juni 2014

TIPS TETAP BUGAR DAN SEHAT SAAT BERPUASA

SAAT SAHUR 
1. Usahakan untuk tidak melewatkan makan sahur karena sangat penting untuk memberikan nutrisi yang cukup selama berpuasa.
2. Sahur mendekati imsak lebih baik karena membuat energi sahur lebih tahan lama
3. Selalu mengkonsumsi makanan bergizi baik saat sahur. Tidak perlu berlebihan, walau dengan menu sederhana yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
4. Makanlah karbohidrat kompleks. Karbohidrat memiliki angka indeks glikemi tertentu. Semakin tinggi IG, makin mudah menaikkan gula darah dan lebih mudah turun sehingga jadi cepat lapar. Untuk sahur, santaplah karbohidrat ber IG rendah agar gula darah naik perlahan dan kenyang lebih lama, seperti beras merah, oatmeal dan roti gandum..
5. Jangan lupa sertakan protein yang mengandung satiety factor atau faktor pengenyang untuk menjaga supaya tidak gampang lapar. Misalnya lauk pauk atau susu. Contoh pilihan menu sahur sehat dan praktis: oatmeal dan susu rendah kalori. Bisa juga nasi merah, ikan bakar dan sup sayuran.
6. Agar mampu menahan rasa lapar, perbanyaklah mengkonsumsi jenis makanan berserat yang banyak terdapat dalam sayur dan buah. Tubuh kita memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan yang banyak mengandung serat sehingga tidak mudah lapar.
7. Hindari makanan yang manis karena membuat lebih cepat lapar di siang hari.
8. Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Hal ini penting dilakukan, karena pada siang hari aktivitas kita cenderung banyak mengeluarkan keringat baik di luar ruangan atau ruang ber-AC.
9. Bagi penderita sakit lambung makanan yang sebaiknya dihindari adalah ketan, mie, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung.
10. Hindari makanan junk food dan yang banyak mengandung lemak, karena tubuh akan bekerja keras untuk mengolah lemak. Hasilnya, tubuh menjadi cepat kehilangan energi.
11. Hindari teh dan kopi saat sahur karena memiliki efek diuretik yang membuat seseorang menjadi lebih sering buang air kecil
12. Setelah makan sahur jangan langsung tidur karena tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan.

SAAT BERBUKA
1. Hal yang paling diperlukan pada saat berbuka adalah memulihkan tenaga atau energi. Untuk itu makanlah sumber karbohidrat sederhana (simpleks) yang terdapat dalam makanan manis, kolak, sirup dan lain-lain yang mudah dicerna.
2. Jangan langsung minum air dingin atau es, sebaliknya biasakanlah berbuka dengan minuman yang hangat. Perut yang kosong bisa menjadi kembung, bila langsung berbuka puasa dengan air dingin, karena asam lambung dalam tubuh kita akan terbentuk semakin banyak.
3. Berbuka puasa hendaknya dilakukan secara bertahap dan tidak terburu-buru agar lambung tidak kaget. Untuk meringankan kerja pencernaan, kunyah makanan dengan baik. Tujuannya untuk memberikan keseimbangan terlebih dahulu pada pencernaan kita. Ingat untuk tidak mengkonsumsi makanan berlebihan
4. Setelah salat dan beristirahat sejenak, dapat dilanjutkan dengan makan makanan pokok seperti nasi dan lauk-pauk tapi dalam porsi sedang. Cemilan atau minuman ringan dapat dilanjutkan setelah tarawih dalam porsi kecil
5. Hindari terlalu banyak makanan digoreng atau bersantan.
6. Konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin
7. Banyak minum air putih pada saat berbuka sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada tubuh, terutama di siang hari. Selain itu dapat mencegah sembelit
8. Jangan tinggalkan olahraga, karena dapat membantu sirkulasi oksigen dalam tubuh tetap lancar. Sebaiknya dilakukan beberapa saat sebelum berbuka atau setelah berbuka, minimal melakukan aktivitas berjalan santai sekitar 30 menit
9. Bagi mereka yang berusia lanjut, aturlah pola makan saat berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.
10. Setelah berbuka puasa jangan langsung tidur. Tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan.

Beberapa tips lainnya :

1. Minumlah kurang lebih 10 gelas air dalam sehari. Bagilah antara asupan air saat sahur dan buka puasa, termasuk air minum, juice buah dan sup atau kaldu. Sup, kaldu dan juice mengandung elektrolit yang dibutuhkan tubuh dan bersifat menahan air lebih lama. Perbanyak jus buah segar

2. Tidur cukup, tidur malam yang baik diperlukan untuk memastikan keseimbangan tubuh di hari berikutnya terutama bagi mereka yang pergi bekerja atau belajar. Kurang tidur dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala dan masalah pencernaan yang buruk. Sempatkan diri tidur siang karena ini akan memberikan energi dan menyegarkan.Para ahli menyatakan bahwa tidur siang tak harus dalam waktu yang lama. Sekitar 15 menit tidur siang sudah cukup untuk membuat tubuh terasa segar kembali. Carilah tempat yang tenang dan sempatkan diri untuk tidur siang. Ini baik untuk mengganti jam tidur yang kurang di malam hari.

3. Kendalikan Emosi. Hati yang tenang karena nafsu yang terkendali akan menurunkan konsumsi energi atau laju metabolisme sehingga menghemat pemakaian tenaga.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA"