Welcome

Selamat datang di blog kami, lewat blog ini saya ingin berbagi berbagai kisah, cerita, maupun saduran dari berberapa milis . Juga beberapa info menarik seputar si "Kulit Bundar" , yang jelas isinya di jamin memberi inspirasi buat kita semua. Akhirnya selamat membaca dan mengambil hikmah yang terkandung didalamnya.

Jumat, 14 Desember 2012

UU Lalu Lintas no 22 tahun 2009

Dear All,
Bagi anda yang biasa berkendara dijalan raya,baik itu roda empat maupun roda dua ringkasan  UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 berikut bisa membantu kita untuk menghindari tilang dari polisi. UU ini  menggantikan UU Nomor 14 Tahun 1992. Banyak peraturan baru yang harus dicermati jika tak mau disemprit ketika berkendara. Sebab, hingga saat ini tak sedikit yang tak mengetahui aturan-aturan baru yang diberlakukan UU ini. Sanksi pidana dan denda bagi para pelanggarnya pun tak main-main. Jika dibandingkan UU yang lama, UU Lalu Lintas yang baru menerapkan sanksi yang lebih berat.
Kenakan Helm Standar Nasional Indonesia (SNI)Jangan lagi kenakan helm batok. Gunakanlah helm SNI. Selain karena alasan keselamatan, menggunakan helm jenis ini sudah menjadi kewajiban seperti diatur dalam Pasal 57 Ayat (2) dan Pasal 106 Ayat (8). Sanksi bagi pelanggar aturan ini, pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (Pasal 291). Sanksi yang sama juga akan dikenakan bagi penumpang yang dibonceng dan tidak mengenakan helm SNI.
Pastikan Perlengkapan Berkendara KompletBagi para pengendara roda empat atau lebih, coba pastikan kelengkapan berkendara Anda. UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, dalam Pasal 57 Ayat (3) mensyaratkan, perlengkapan sekurang-kurangnya adalah sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, helm, dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor roda empat/lebih yang tak memiliki rumah-rumah dan perlengkapan P3K. Bagaimana jika tak dipenuhi? Sanksi yang diatur bagi pengendara yang menyalahi ketentuan ini akan dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000, seperti diatur dalam Pasal 278
Tak Punya SIM? Denda Rp 1 JutaKetentuan yang satu ini mungkin harus menjadi perhatian lebih. Jika selama ini denda bagi pengendara yang tak punya SIM hanya sekitar Rp 20.000, UU Lalu Lintas yang baru tak mau memberikan toleransi bagi pengendara yang tak mengantongi lisensi berkendara. Sanksi pidana ataupun denda yang diterapkan tak lagi ringan. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan dan tidak memiliki SIM, akan dipidana dengan pidana kurungan empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).
Konsentrasi dalam BerkendaraPasal 283 UU Lalu Lintas mengatur, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi, dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan kurungan atau denda paling banyak Rp 750.000
Perhatikan Pejalan Kaki dan PesepedaPara pengendara, baik roda dua maupun roda empat/lebih, harus mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Bagi mereka yang tidak mengindahkan aturan Pasal 106 Ayat (2) ini, dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000
Lengkapi kaca spion dan lain-lain- Pengemudi sepeda motorDiwajibkan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban (diatur Pasal 106 Ayat (3)). Sanksi bagi pelanggarnya diatur Pasal 285 Ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.
- Pengemudi roda empat/lebihBagi pengendara roda empat/lebih diwajibkan memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan penghapus kaca. Pasal 285 Ayat (2) mengatur, bagi pelanggarnya akan dikenai sanksi pidana paling lama dua bulan kurungan atau dendan paling banyak Rp 500.000.
STNK, Jangan LupaSetiap bepergian, jangan lupa pastikan surat tanda nomor kendaraan bermotor sudah Anda bawa. Kalau kendaraan baru, jangan lupa membawa surat tanda coba kendaraan bermotor yang ditetapkan Polri. Jika Anda alpa membawanya, sanksi kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 akan dikenakan bagi pelanggarnya (Pasal 288 Ayat (1)).
SIM Harus yang SahPasal 288 Ayat (2) mengatur, bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dapat menunjukkan SIM yang sah dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan dan/atau denda paling banyak Rp 250.000.
Pengemudi atau Penumpang Tanpa Sabuk Pengaman, Sanksinya SamaIni harus jadi perhatian bagi pengemudi mobil dan penumpangnya. Jangan lupa mengenakan sabuk pengaman selama perjalanan Anda. Selain untuk keselamatan, juga untuk menghindari sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 seperti diatur dalam Pasal 289.
Nyalakan Lampu Utama pada Malam HariSaat berkendara pada malam hari, pastikan lampu utama kendaraan Anda menyala dengan sempurna. Bagi pengendara yang mengemudikan kendaraannya tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari, dipindana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (Pasal 293).
Wajib Nyalakan Lampu pada Siang HariPara pengendara motor yang berkendara pada siang hari diwajibkan menyalakan lampu utama. Sekarang, sudah bukan sosialisasi lagi. Bagi pelanggarnya akan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp 100.000.
Berbelok, Berbalik Arah, Jangan Lupa Lampu Isyarat!Setiap pengendara yang akan membelok atau berbalik arah, diwajibkan memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan. Jika melanggar ketentuan ini, Pasal 284 mengatur sanksi kurungan paling banyak satu bulan atau denda Rp 250.000
Jangan Sembarangan Pindah JalurPara pengemudi yang akan berpindah jalur atau bergerak ke samping, wajib mengamati situasi lalu lintas di depan, samping dan dibelakang kendaraan serta memberikan isyarat. Jika tertangkap melakukan pelanggaran, akan dikenai sanksi paling lama satu bulan kurungan atau denda Rp 250.000 (Pasal 295)
Stop! Belok kiri tak boleh langsungIni salah satu peraturan baru dalam UU Lalu Lintas yang baru. Pasal 112 ayat (3) mengatur, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri. Bunyi pasal tersebut "Pada persimpangan jalan yang dilengkapi dengan alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh rambu lalu lintas atau pemberi isyarat lalu lintas".
Balapan di Jalanan, Denda Rp 3 Juta!Pengendara bermotor yang balapan di jalan akan dikenai pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 3.000.000 (Pasal 297)
Sesuaikan Jalur dengan Kecepatan
Ketentuan mengenai jalur atau lajur merupakan salah satu ketentuan baru yang dimasukkan dalam UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, yang diatur dalam Pasal 108. Agar menjadi perhatian, selengkapnya bunyi pasal tersebut adalah :
(1) Dalam berlalu lintas pengguna jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah kiri
(2) Penggunaan jalur jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika
a. pengemudi bermaksud akan melewati kendaraan di depannya; atau
b. diperintahkan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk digunakan sementara sebagai jalur kiri.
(3) Sepeda motor, kendaraan bermotor yang kecepatannya lebih rendah, mobil barang, dan kendaraan tidak bermotor berada pada lajur kiri jalan.
(4) Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukkan bahi kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan membelok kanan, mengubah arah atau mendahului kendaraan lain.
Aturan-aturan baru yang diterapkan di UU Lalu Lintas yang baru ini harus menjadi perhatian bagi para pengendara. Selain demi keselamatan, tentunya juga untuk menghindari merogoh kocek cukup dalam karena ditilang. Sanksi denda yang dikenakan lumayan besar jika dibandingkan dengan UU yang lama. Selamat berkendara!

Best Regards,
Yono Brahmantoro

Kamis, 13 Desember 2012

Semuanya tampak indah jika belum dimiliki

Yang punya i-phone merasa blackberry lebih effisien. Yang punya blackberry merasa i-phone lebih canggih dan keren.

Yang punya BMW merasa Mercedes lebih sportif. Yang punya Mercedes merasa BMW lebih gagah.

Yang tinggal di gunung merindukan pantai. Yang tinggal di pantai merindukan gunung.

Di musim panas merindukan musim dingin. Di musim dingin merindukan musim panas.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang. Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.

Selagi bujangan pingin berumah tangga. Setelah berumah tangga pingin hidup lajang.

Diam di rumah merindukan bepergian. Setelah bepergian merindukan rumah.

Waktu tenang mencari keramaian. Waktu ramai mencari ketenangan.

Punya anak satu mendambakan banyak anak. Punya banyak anak mendambakan satu anak.
Kerja kantoran pingin kerja lapangan. Kerja lapangan pingin kerja kantoran.
 

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki. Namun setelah dimiliki tak indah lagi...

Kapankah kebahagiaan akan berkunjung kalau kita hanya menatap yang jauh dan membuang yang ada di tangan?

Nikmati apa yang ada sbg berkat terindah dari TUHAN & senantiasa bersyukur.....
 
 
Best Regards,
Yono Brahmantoro

3 X 8 = 23 ..????

Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
Pembeli berteriak: "3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?

"Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".

Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan". Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"

Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?" Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu".

Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.

Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh." Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang.

Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.

Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"
Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".
Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"

Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar-benar malu."

Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita:
Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.
Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
Bersikeras melawan atasan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga

kemenangan bukanlah soal medali, tapi terlebih dulu adalah kemenangan terhadap diri dan lebih penting kemenangan di dalam hati.

Best Regards,
Yono brahmantoro

Rabu, 12 Desember 2012

Ketika Hidup Berlaku Tidak Seperti yang Kita Inginkan

oleh Made Teddy Artiana, S. Kom
penulis & fotografer

Ini adalah sebuah kisah nyata dari salah satu client yang sedang kami tangani profile nya. Farah (bukan nama sebenarnya) adalah wanita berdarah Bugis Gorontalo yang bersuamikan seorang Arab Saudi, bernama Hasan (juga bukan nama sebenarnya). Keduanya adalah pengusaha berdarah dingin. Seperti Raja Midas dalam hikayat Yunani kuno, apapun yang tersentuh oleh tangan mereka berubah menjadi emas. Dari bisnis travel dan penerbangan hingga money changer dan salon kecantikan, kesemuanya itu tentunya mengisi pundi-pundi mereka dengan berlimpah-limpah, yang kemudian menempatkan mereka dalam strata sosial yang demikian tinggi. Tetapi bukan hanya itu yang menarik perhatian ku.

Mengenal kehidupan Farah dan Hasan menjadi begitu menarik manakala aku mengetahui betapa dashyat perjalanan pahit getir kehidupan yang sudah dilalui oleh pasangan luar biasa ini. Episode yang amat sangat berkesan adalah ketika Farah bercerita tentang bagaimana mereka pernah kehilangan kelima bayi mereka nyaris dalam tahun-tahun yang berurutan. Ijinkan aku memperjelasnya. Bukan satu atau dua anak, tetapi lima!

Siapapun pasangan suami istri yang masih berakal waras, tidak akan pernah mau membayangkan ini terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Buah hati yang telah ditunggu-tunggu dan menjadi pusat suka cita seluruh keluarga besar mereka, lewat berbagai sebab, diambil kembali (secara paksa) oleh Sang Pencipta.
Pada waktu itu, ujian berat yang berturut-turut ini tentu bak Angin Tornado yang sempat meporak-porandakan kehidupan rumah tangga mereka. Membuat tidak hanya Farah sebagai ibu yang mengandung sang buah hati, melainkan juga Hasan mengalami tekanan kejiwaan yang luar biasa berat. Habis sudah persediaan air mata. Akal sehat, yang menjadi modal bagi kebanyakan orang pun nyaris lenyap. Bahkan, doa marah penuh kepedihan pun telah diteriakkan berkali-kali dalam suara parau.
"Mengapa KAU menimpakan semua ini kepada kami !?"
"Apa salah ku ?!!"
"Apa maksud TUHAN menyiksa kami"
"Begitu banyak orang jahat, tetapi mengapa justru aku yang KAU siksa ?!!"
dan segudang pertanyaan lain sudah terlalu lemah untuk didengar telinga. Reaksi yang sangat manusiawi dan sangat dapat dimaklumi siapapun juga.

Waktu berjalan, hingga tragedi mengerikan itu menghantarkan keduanya pada saat-saat kritis. Ambang batas kemanusiawian. Sekaranglah saat yang ditunggu-tunggu itu. Jam pasir milik TUHAN telah mengisyaratkan : sudah genap. Untuk ini hanya Dia yang tahu kapan masanya. Maka badai yang kelam itu disuruh-Nya berlalu. Pertolongan dari TUHAN pun datang. Janji bahwa : manusia tidak akan dicobai melampaui kekuatan mereka, tak pernah dikhianati oleh Nya.

Orang, keadaan dan segala yang diperlukan -yang jelas-jelas bukan merupakan kebetulan- diutus untuk menolong hamba-Nya. Ujian kehidupan yang dijalani oleh pasangan Farah dan Hasan pun usai. Mereka lulus. Kini saat-saat pemulihan itu.

TUHAN memulihkan keadaan mereka. IA menganugrahi mereka dua orang anak, putra-putri yang tampan, cantik dan manis. Laksana oasis ditengah berhektar-hektar gurun pasir yang terik.
Tetapi sebuah pertanyaan tersisa. Apakah TUHAN kemudian sudah menjawab tuntas semua tragedi masa lalu yang diijinkan-Nya dialami oleh Melani dan Hasan ? Bisa jadi belum. Segalanya masih menjadi sebuah misteri ilahi yang menunggu waktu untuk terungkap.

Kini bandingkan kisah nyata diatas dengan sebuah kisah nyata pula yang terjadi pada zaman dahulu, di daerah Timur Tengah sana, hiduplah seorang lelaki kaya raya bernama Ayub. Namanya termasyur diseluruh negeri bukan hanya karena kekayaannya, namun juga karena Ayub adalah orang yang dermawan, baginya tiada hari berlalu tanpa bersedekahan. Setiap hari sekumpulan orang miskin selalu berbondong-bondong memenuhi halaman rumah Ayub untuk turut mencicipi kekayaan dan kemuliaan yang diberikan TUHAN kepadanya. Tidak hanya dermawan, Ayub terkenal juga sangat saleh. Paduan yang sangat lengkap. Kaya, baik dan saleh. Karena kesalehan ini pula kemudian agama-agama Semetik –Yahudi, Islam, Kristen- mempercayai bahwa Ayub adalah seorang nabi yang dipilih oleh TUHAN untuk memberikan sebuah tauladan bagi umat manusia.

Namun sesuatu yang dashyat kemudian terjadi. Segala kemuliaan dalam hidup Ayub, sekonyong-koyong dirampas dari kehidupannya. Kekayaannya dijarah, anak-anaknya dibunuh, tubuh Ayub pun dipenuhi oleh borok dan nanah. Itu belum cukup. Istri yang adalah satu-satunya orang yang diharapkan menjadi tempat penghiburan, pergi meninggalkan Ayub seorang diri.

Kini Ayub, orang mulia itupun terduduk putus asa membisu hanya beralaskan debu dan tanah yang kotor. Seluruh negeri tercengang tak mengerti. Bahkan TUHAN, Sang Sutradara kehidupan terkesan membiarkan kengerian ini tanpa secuil petunjuk yang diharapkan akan memberi jawaban.
Ada apa gerangan ? Orang kaya, baik hati dan saleh yang seharusnya diganjar dengan berlipat kemuliaan, kini justru berselimut aib yang menjijikkan seorang diri.

Waktu berlalu, hingga TUHAN memandang 'pendidikan' yang dikenakan pada 'orang pilihan-Nya' ini cukup. Dan Ia pun mengembalikan keadaan Ayub seperti sediakala. Tapi tunggu…! Itu bukan skenario Beliau. Bukan 'seperti sediakala', namun sepuluh kali lipat dari keadaannya semula ! Sepuluh kali lipat kekayaan. Sepuluh kali lipat kesehatan. Sepuluh kali lipat kemuliaan.

Inilah letak kemuliaan kehidupan. Bukan hanya ketika kita mendapat rejeki berlimpah, kesuksesan, kekayaan, kemuliaan dan lain-lain sebagainya yang adalah impian siapapun dimuka bumi ini, tetapi juga ketika TUHAN dalam pertimbangan-pertimbangan yang Maha Misterius mengijinkan kita masuk kedalam sebuah kondisi yang tidak dapat kita pahami. Tanpa jawaban. Tanpa sebab. Tanpa petunjuk yang dapat dikenali oleh logika manusia. Saat dimana hidup mengirimkan hal-hal yang bukan saja tidak kita inginkan, tetapi lebih dari itu, sebuah tragedi yang seakan-akan merampas cita-cita, keinginan dan kebahagiaan kita.

Sebagian besar dari kita memilih meninggalkan 'tempat pendidikan' itu. Berontak pada TUHAN dan memaki-maki keadaan. Sekali lagi, reaksi yang sangat manusiawi. Tetapi sebagian yang lain justru bereaksi sebaliknya. Duduk diam merendahkan diri. Taat menjalani proses walau air mata hampir kering, berjalan maju dengan langkah tertatih gemetar. Dan walaupun berkali-kali jatuh tersungkur dengan wajah babak belur, tetap memutuskan untuk berdiri dan kembali berjalan. Bahkan dengan tanpa diperlengkapi logika sama sekali.

Percaya IA tetap TUHAN yang Maha Kasih, yang selalu memberi yang terbaik untuk hamba-hamba Nya.
Percaya bahwa segala penderitaan yang jelas-jelas berawal ini tentunya berujung pula.
Percaya bahwa tidak ada seorang ayah yang memberikan ular kepada anaknya ketika mereka meminta ikan dan memberikan batu ketika buah hati mereka meminta roti.
(bahkan saat ini, ketika sedang menulis dengan mata berkaca-kaca aku harus menarik nafas sedalam-dalamnya)

Dan ketika proses pendidikan itu telah usai dan jawaban atas segunung pertanyaan dan ganjaran pemulihan dari TUHAN sudah diberikan, lalu kesemuanya itu –seperti Ayub- akhirnya mengangkat taraf hidup dan kemuliaan kita menjadi lebih tinggi- kita dapat berkata dengan rendah hati, "Jika kita masih ada sampai sekarang, semata-mata karena kasih dan kemurahan-NYA belaka". Segala kemuliaan bagi Sang Khalik, Raja Manusia, Dia yang berkuasa memuliakan dan menghinakan, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. (*)

“Kapan Batu-Batu ini akan Menjadi Madu ?!!”

oleh Made Teddy Artiana

Tersebutlah seorang guru yang tengah mengadakan perjalanan dengan murid-muridnya ke sebuah gunung. Ia memerintahkan para murid untuk membawa batu. Ukuran batu diserahkan pada kesanggupan masing-masing murid. Perintah yang sedikit membingungkan ini ditaati dengan beragam oleh mereka. Alhasil batu yang mereka bawapun jadi sama sekali berbeda.
Murid yang agak bodoh namun taat, menyusahkan diri dengan membawa batu yang cukup besar. Pokoknya : aku dengar- aku taat, begitu pikir mereka. Sedangkan mereka yang merasa diri lebih cerdas, memilih membawa batu kegenggaman tangan, lengkap dengan semboyan : tulus seperti merpati, cerdik seperti ular. Sisanya, kaum kritis dan pesimis, memasukkan kerikil kedalam kantung mereka. Yang penting khan batu ?
Setelah melalui perjalanan panjang yang cukup melelahkan, akhirnya merekapun tiba dipuncak gunung. Lalu segera setelah itu. "Bim Salabim ! Abrakadabra !!!". Sang Guru pun mengubah batu-batu yang dibawa oleh murid-muridnya itu menjadi madu. Madu hutan yang begitu manis dan menyegarkan.
Beberapa hari kemudian, perjalanan yang sama pun berulang. Sang Guru menyuruh mereka mendaki gunung yang sama, kali ini Sang Guru akan menyusul kemudian.
Belajar dari sebuah pengalaman, sebagian besar para muridpun memutuskan untuk membawa batu sebesar-besarnya. Kali ini tidak ada yang membawa batu segenggaman, apalagi kerikil dalam kantung. Namun aneh, murid-murid yang bodoh, tidak membawa secuil pasirpun.
"Kok nggak bawa ?", tanya murid yang lain pada mereka.
"Habis, nggak disuruh", jawab kelompok yang bodoh.
"Awas ya, jangan minta !", timpal yang lain dengan senyum sinis.
Merekapun tiba dipuncak gunung. Setelah tiba disana, beberapa jam kemudian, Guru merekapun tiba. Sang Gurupun menyuruh para murid beristirahat sejenak, untuk kemudian melanjutkan perjalanan turun gunung dan kembali kerumah masing-masing.
Maka batu-batu besar itu tetap tinggal sebagai batu besar. Tidak ada madu, batu tetap batu. Menyakitkan bahu, memegalkan pinggang, membuat lutut gemetar, bibir menggerutu, serta menguras keringat dan nafas.
Segala kesuksesan dan pencapaian, kerap kali membanggakan dan membuat manusia lupa diri, begitu juga dengan diri ku pribadi. Hingga suatu saat seorang tua bijaksana namun nyentrik dan kaya  raya, membisikkan wejangan ini padaku.
"Made, Anda lihat semua ini ? Seluruh pabrik, deretan mobil jaguar, super market ternama, berhektar-hektar tanah dan properti mewah. Semua kekayaan ini adalah pemberian.. Kerja keras, kecerdasan, ide-ide brilian dan keseluruhan yang orang namakan sebagai sebuah kesuksesan, bukanlah faktor penentu semua itu. Semua ini adalah sebuah pemberian dari NYA"
Apa ???!! Pemberian ? Yang bener aja !!
Baru saja orang tua itu bicara soal bagaimana ia terpaksa harus menjadi tukang batu untuk memberikan sepiring nasi untuk istrinya. Lalu betapa susahnya menjajakan telur, hasil ayam-ayam piaraannya, dari pintu-kepintu kepada para ekspatriat di Kemang sana. Kemudian tentang beberapa pelajaran dan kerugian yang harus ia tanggung, sebelum akhirnya kembali bangkit dan mengerjakan segala sesuatu dengan lebih berilmu. Dan sekarang beliau menyimpulkan semua ini adalah sebuah pemberian ???!!
Sebuah bahan renungan yang pantas untuk dikontemplasikan. Memang seringkali tangga kedewasan yang lebih tinggi akan menertawakan kekerdilan yang kita lakukan ditangga-tangga terbawah.
Apakah penambahan harta akan membawa bertambahnya kebahagiaan ?
Apakah seluruh pengejaran akan kesuksesan akan membawa ketentraman lahir bathin ?
Apakah ketenaran akan membawa kedekatan dan keteduhan dalam rumah tangga ?
Apakah kesibukan dan kerja keras akan membawa kesehatan ?
Sejak saat itu paradigma kesuksesan, keterkenalan dan kekayaan yang ku miliki mengalami revolusi luar biasa. Titik-titik beratnyapun berpindah tempat sedemikian rupa. Sehingga ide dasar yang dikatakan oleh orang tua itupun terkuak semakin jelas untuk dipahami.
Bahwa memang benar segala rejeki, kemuliaan dan harta yang berkah adalah pemberian dari NYA. Manusia sama sekali tidak pantas membusungkan dada akan segala yang ia miliki karena itu semua diijinkan mendekat dan kita miliki. Bahkan jika saat ini masih ada pelukan sayang yang teduh dari suami, istri, anak, ibu dan ayah, yang dapat kita rasakan adalah juga merupakan sebuah pemberian dari NYA
Dengan begitu, hidup ini akan menjadi serangkaian perjalanan yang begitu mengasyikkan ditemani Sang Pencipta, bukan sebuah pendakian gunung yang traumatis dan menegangkan, dengan memikul batu besar yang begitu berat dipundak. (*)

warm regards,Made Teddy Artiana
fotografer & penulis

Selasa, 11 Desember 2012

Lampu Merah

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau.

Mike segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lenggang.

Lampu berganti kuning. Hati Mike berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.

Mike bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit.....!!!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Mike menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing. Hey, itu kan Jack, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Mike agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.

"Hai, Jack. Senang sekali ketemu kamu lagi!"

"Hai, Mike." Tanpa senyum.

"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah."

"Oh ya?" Tampaknya Jack agak ragu.

Nah, bagus kalau begitu. "Jack, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."

"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini."

Oh-oh, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Mike harus ganti strategi. "Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala." Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Mike. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu."

Dengan ketus Mike menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Jack menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Jack mengetuk kaca jendela. Mike memandangi wajah Jack dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Jack kembali ke posnya.

Mike mengambil surat tilang yang diselipkan Jack di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Mike membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Jack.

"Halo Mike,

Tahukah kamu Mike, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.

Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.

Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Mike. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah.

Jack"

Mike terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Jack. Namun, Jack sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita.

Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Dari : http://nomor1.com/artikel/?id=R9224
Best Regards,
Yono Brahmantoro

Hal-hal berikut berpotensi menguras kantong anda

sumber : detik

Tanpa sadar sehari-hari kita melakukan pemborosan. Kenali apa saja hal kecil yang bisa berpotensi menguras kantong Anda secara diam-diam.

1. Telat bayar tagihan

Denda dengan jumlah yang kecil memang kesannya sepele. Tapi lama-lama tak terasa akan menjadi banyak. Usahakan selalu tepat waktu dalam membayar berbagai tagihan listrik, telepon, Internet, sampai kartu kredit. Gunakan fitur pengingat di kalender ponsel, bila Anda tipe pelupa. Jika lembar tagihan belum datang dan tenggat tagihan sudah dekat, sebaiknya hubungi perusahaan bersangkutan untuk mengetahui jumlah tagihan. Apalagi untuk kartu kredit, terlambat bukan hanya membayar denda, tapi juga bunga.

2. Pembelian yang tidak masuk akal

Sering wanita membeli pakaian yang terlalu besar dengan niat membawanya ke tukang jahit. Atau sebaliknya, terlalu kecil dengan harapan suatu saat akan pas di badan setelah diet habis-habisan. Percayalah, hampir sebagian besar kasus ini tidak akan berakhir sesuai rencana. Kemungkinan Anda terlalu sibuk untuk membawa baju tersebut ke tukang jahit atau tak sempat melakukan diet sehingga baju tersebut hanya akan menjadi penghuni abadi lemari Anda.

3. Terlalu sering makan di luar

Ini merupakan pemborosan terselubung yang tidak terasa. Bukan berarti Anda dilarang makan di luar atau ngopi-ngopi bersama teman usai bekerja. Tetapi ketahui batasan Anda dan jika sudah melebihi jatah bulanan, mau tak mau kompensasikan dengan mengurangi pengeluaran lain. Misalnya sesekali membawa makan dari rumah untuk makan siang di kantor atau berkumpul bersama teman-teman di rumah ditemani cemilan dan makanan buatan sendiri.

4. Biaya ATM

Seringkali Anda harus dihadapkan pada situasi tak ada ATM bank pilihan Anda dan terpaksa tarik tunai di ATM bank lain. Sesekali memang tak ada salahnya, tapi jangan dibiasakan. Jika Anda harus naik dari lantai dasar ke lantai 6 untuk menuju ATM bank Anda sedangkan di depan mata ada ATM bank lain, jangan mudah tergoda. Usahakan menarik uang sebisa mungkin tanpa biaya. Pelajari penawaran dari bank Anda. Beberapa bank menawarkan transaksi gratis dengan syarat tertentu.

5. Pembelian impulsif

Diskon atau promosi kartu kredit seringkali menjadi titik lemah para wanita saat berbelanja. Promosi beli satu dapat satu ekstra, potongan harga jika berbelanja dengan jumlah tertentu, atau hadiah spesial dengan pembelanjaan khusus seringkali merupakan penawaran yang sulit ditolak. Memang kedengarannya klasik, tapi apakah Anda benar-benar membutuhkannya? Jika Anda belum bisa membayangkan menggunakan benda tersebut lebih dari dua kali, sebaiknya lupakan saja niat membeli. Bayangkan ada berapa barang di lemari Anda yang belum pernah dipakai, bahkan sekali pun.

6. Benda sekali pakai

Karena ada acara olahraga di kantor, Anda memaksakan diri membeli celana olahraga baru atau membeli gaun berwarna emas agar sesuai dengan tema pernikahan kawan. Lalu apa yang terjadi setelah acara tersebut? Biasanya benda yang dibeli hanya menjadi penghuni lemari. Maksimalkan kreativitas dan koneksi Anda dalam hal ini. Apakah kakak ipar atau sahabat Anda punya benda yang dibutuhkan sehingga bisa dipinjam? Coba lihat kembali lemari Anda siapa tahu ada beberapa benda yang bisa "didaur ulang".

7. Menggunakan kendaraan untuk jarak dekat

Pergi ke supermarket yang jaraknya hanya dua blok dari rumah tentu tak perlu menggunakan mobil atau motor. Usahakan berjalan kaki atau naik sepeda untuk menuju tempat yang masih terjangkau tenaga. Selain mendapat manfaat karena gerak badan, Anda juga terhindar dari pemborosan yang tidak perlu dengan menggunakan bensin serta kendaraan untuk jarak yang bisa dicapai dengan kaki. Selain hemat, Anda juga membantu mengurangi polusi akibat asap kendaraan.

8. Pemborosan alat listrik

Matikan peralatan listrik atau lampu ketika sedang tidak digunakan. Ini terdengar sepele, tapi baru akan terasa saat Anda membayar tagihan listrik. Untuk apa menyalakan pendingin ruangan saat Anda tak berada dalam ruangan tersebut. Matikan lampu halaman segera saat matahari mulai bersinar. Penghematan penggunaan listrik ini, selain ramah lingkungan juga ramah dompet.


Best Regards,
Yono Brahmantoro

Kamis, 06 Desember 2012

Darimana asal k*nt*t?

1. Darimana asal kentut?
Dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan,gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia & gas dari bakteri dalam perut.

2. Apa komposisi kentut?
Bervariasi. Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.

3. Kenapa kentut berbau busuk?
Bau kentut karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut, & makin busuklah kentut anda. Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya.

4. Kenapa kentut menimbulkan bunyi?
Karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas.

5. Kenapa kentut yang busuk itu hangat & tidak bersuara?
Salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri & proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD (Silent But Deadly).

6. Berapa banyak kentut diproduksi sehari?
Rata-rata setengah liter sehari dalam 14 kali kentut.

7. Mengapa kentut keluar melalui lubang dubur?
Karena density-nya lebih ringan, kenapa gas kentut tidak melakukan perjalanan ke atas? Tidak demikian. Gerak peristaltik usus mendorongisinya ke arah bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah. Gerak peristaltik usus menjadikan ruang menjadi bertekanan, sehingga memaksa isi usus, termasuk gas-nya untuk bergerak ke kawasan yang bertekanan lebih rendah, yaitu sekitar anus. Dalam perjalanan ke arah anus, gelembung-gelembung kecil bergabung jadi gelembung besar. Kalau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yang rumit & berbelit-belit.

8. Berapa waktu yang diperlukan oleh kentut untuk melakukan perjalanan ke hidung orang lain?
Tergantung kondisi udara, seperti kelembaban, suhu, kecepatan arah angin, berat molekul gas kentut, jarak antara 'transmitter' dengan 'receiver'. Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar & konsentrasinya berkurang. Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik, berarti mengalami pengenceran di udara & hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau anda kentut di ruang sempit, seperti lift, mobil, konsentrasinya lebih banyak, sehingga baunya akan tinggal dalam waktu lama sampai akhirnya diserap dinding.

9. Apakah setiap orang kentut?
Sudah pasti, kalau masih hidup. Sesaat setelah meninggalpun orang masih bisa kentut.

10. Betulkah laki-laki kentut lebih sering daripada perempuan?
Tidak ada kaitannya dengan gender.. Kalau benar, berarti perempuan menahan kentutnya, saat kentut banyak sekali jumlah yang dikeluarkan.

11. Saat apa biasanya orang kentut?
Pagi hari di toilet. yang disebut "morning thunder". Kalau resonansinya bagus, bisa kedengaran di seluruh penjuru rumah.

12. Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut?
Kacang-kacangan mengandung zat gula yang tidak bisa dicerna tubuh. Gula tsb (raffinose, stachiose, verbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung berpesta pora & membuat banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga penyebab banyak kentut (bukan baunya!).

13. Selain makanan, apa saja penyebab kentut?
Udara yang tertelan, makan terburu-buru, makan tanpa dikunyah, minum softdrink, naik pesawat udara (karena tekanan udara lebih rendah, sehingga gas di dalam usus mengalami ekspansi & muncul sebagai kentut).

14. Apakah kentut sama dengan sendawa, tapi muncul dari lain lubang?
Tidak... sendawa muncul dari perut, komposisi kimianya lain dengan kentut. Sendawa mengandung udara lebih banyak, kentut mengandung gas yang diproduksi oleh bakteri lebih banyak.

15. Kemana perginya gas kentut kalau ditahan tidak dikeluarkan?
Bukan diabsorbsi darah, bukan hilang karena bocor.. Tapi bermigrasi ke bagian atas menuju usus & pada gilirannya akan keluar juga. Jadi bukan lenyap, tapi hanya mengalami penundaan.

16. Mungkinkah kentut terbakar?
Bisa saja. Kentut mengandung metana, hidrogen yang combustible (gas alam mengandung komponen ini juga). Kalau terbakar, nyala-nya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen.

17. Bisakah menyalakan korek api dengan kentut?
Jangan mengada-ada... konsistensinya lain. Juga suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran.

18. Mengapa kentut anjing & kucing lebih busuk?
Karena anjing & kucing adalah karnivora (pemakan daging). Daging kaya akan protein. Protein mengandung banyak sulfur, jadi bau kentut binatang ini lebih busuk. Lain dengan herbivora seperti sapi, kuda, gajah, yang memproduksi kentut lebih banyak, lebih lama, lebih keras bunyinya, tapi relatif tidak berbau.

19. Betulkah bisa teler kalau mencium bau kentut 2-3 kali berturut-turut?
Kentut mengandung sedikit oksigen, mungkin saja anda mengalami pusing kalau mencium bau kentut terlalu banyak.

20. Apakah warna kentut?
Tidak berwarna. Kalau warnanya oranye seperti gas nitrogen oksida, akan ketahuan siapa yang kentut.

21. Kentut itu apakah asam, basa atau netral?
Asam, karena mengandung karbondioksisa (CO2) & hidrogen sulfida (H2S).

22. Apa yang terjadi kalau seseorang kentut di planet Venus?
Planet Venus sudah banyak mengandung sulfur (belerang) di lapisan udaranya, jadi kentut di sanapun tidak ada pengaruhnya

Dicomot dari : mang-ucup@yahoogroups.com