Welcome

Selamat datang di blog kami, lewat blog ini saya ingin berbagi berbagai kisah, cerita, maupun saduran dari berberapa milis . Juga beberapa info menarik seputar si "Kulit Bundar" , yang jelas isinya di jamin memberi inspirasi buat kita semua. Akhirnya selamat membaca dan mengambil hikmah yang terkandung didalamnya.

Jumat, 29 Juni 2012

Encouragement

by Rhenald kasali



LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.
Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. "Maaf Bapak dari mana?" "Dari Indonesia," jawab saya.Dia pun tersenyum.

Budaya Menghukum


Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat. "Saya mengerti," jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. "Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini,"lanjutnya. "Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!" Dia pun melanjutkan argumentasinya.
"Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat," ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita. Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang  bergelimang nilai "A", dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman
drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.
Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut "menelan" mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.
Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.
Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. "Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan," ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.
Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. "Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti." Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia
pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna),tetapi saya mengatakan "gurunya salah". Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan


Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.
Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh. Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti. (*)

RHENALD KASALI
Ketua Program MM UI

Houtman Zainal Arifin : Dari OB ke Vice president

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.
Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.
Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.
Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (Citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.
Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Diterimanyalah jabatan tersebut dengan sebuah cita-cita yang tinggi. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.
Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai "ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja". Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.
Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.
Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. "bener nih lo mo mau bantuin gua" begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. "iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu" begitu Houtman menjawab. "Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo", sang staff mewanti-wanti dengan keras. Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.
Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.
Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, "jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga" begitu rekan sesama OB menggugat.
Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.
19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak Citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi Citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.
Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli Citibank Asia Pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.



Best Regards,
Yono 

Kamis, 28 Juni 2012

Maafkan Aku ya....

Seorang Ibu Guru TK mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh anak-anak tiap murid'nya membawa kantong plastik transparan 1 buah & kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama org yang dibenci. Sehingga jumlah kentang'nya tidak ditentukan berapa, tergantung jumlah orang yang dibenci.
Pd hari yg disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka, tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.
Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yg membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.
Ibu Guru: "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?"
Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.
Ibu Guru: "Seperti itulah kebencian yg selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain.
Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu, bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?
Alangkah tidak nyamannya ...
Karena itu, lepaskanlah pengampunan kepada orang yang Anda benci.
Karena ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sedang memegang bola berduri. Semakin anda tidak mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yg akan merasakan sakit. Karena itu tidak ada jalan lain kecuali melepaskan pengampunan.
Jadi bagi semua orang yang pernah aku sakiti dan pernah tersinggung karena perkataan maupun perbuatanku baik sengaja maupun tidak, aku mohon maaf yah... Semoga tidak ada kebencian lg diantara kita...
Best Regards,
Yono Brahmantoro

Rabu, 27 Juni 2012

SAAT INA MEMBERI MAAF

        Seorang anak remaja putri, berusia 14 tahun, Ina, yang selalu ceria, suatu hari kesal pada gurunya, ketika diberi tugas untuk berbicara dengan ayahnya. Tugasnya hanya sederhana, yaitu menanyakan pada ayahnya, sifat-sifat Ina yang mana yang harus diperbaikinya.
"Aku nggak mau melakukan tugas ini, guru. Pokoknya, aku nggak mau!" Protesnya.
"Loh, ini tugas mudah sekali kok, hanya tanyakan ayah hal apa yang bisa Ina perbaiki. Ini akan berguna untukmu." Kata sang guru.
"Ah! Enggak! Pokoknya aku tidak mau! Titik!" Katanya marah..
 "Kenapa Ina tidak mau mengerjakan tugas mudah ini?"
"guru, aku sudah tahu jawabannya,  papi akan bilang agar aku tidak boleh sembrono, tidak boleh ceroboh, tanganku harus bersih jika pakai komputer, tempat sampah kalau sudah penuh harus dibuang, kalau wastafel basah harus dilap... Pasti itu jawabannya." Kata Ina.
"Loh? Ina kan belum menanyakannya."
 "Tapi aku kenal sekali papiku." Sahut Ina segera.
"Kalau belum pernah dicoba, kita tidak tahu hasilnya, Ina."
"Tapi aku tidak terlalu dekat dengan papiku. Aku hanya dekat dengan mamiku, guru. Aku pasti berbuat kesalahan jika dekat papi, atau paling tidak, papi pasti menemukan kesalahanku." Jawabnya kesal.
"Bagaimanapun, guru akan sangat menghargai, jika Ina sudah menunjukkan usaha, bahwa Ina sudah berusaha bertanya pada papi." Kata sang guru.
"Tugas yang lain aja, guru, tugas yang ini mission impossible banget deh!" Kata Ina.
"guru tidak percaya bahwa ini tugas mission impossible jika Ina belum memperlihatkan usaha Ina." Kata sang guru.
Saat mengumpulkan tugas, Ina menyerahkan tugasnya dengan berlinang air mata. Pelatih membaca tulisan papi Ina, ada serentetan daftar dimana papinya meminta agar Ina mengubah sifatnya. Semua yang Ina katakan sungguh benar, dari daftar, jangan ceroboh, cuci tangan sebelum memakai komputer, jangan letakkan kulit pisang di atas meja, jangan melengos jika diajak bicara, dan masih ada banyak daftar jangan dari papi Ina. Ternyata, Inilah yang membuat Ina selalu merasa ditolak oleh papinya, sehingga ia tidak pernah mau bicara dengan sang ayah, walaupun ia adalah ayah kandungnya.
Kami mencoba bicara dengan ibunya Ina, ibu Ina mengatakan bahwa suaminya memang seorang perfeksionis. Belum sempat pelatih berbicara dengan Ina, suatu hari Ina berkata
"Aku sudah bicara dengan papi-ku. Aku bilang, Ina sayang papi, dan Ina akan coba menuruti semua larangan-larangan papi supaya papi senang." Kata Ina.
"Lalu apa kata papi?" Tanya guru.
"Papi bilang, papi minta maaf sama Ina karena terlalu banyak memberikan syarat. Ina harus tahu kalau papi sebenarnya sayang sama Ina. Lalu, tadi malam, kami pergi makan malam bareng. Tumben loh guru, papi tidak marah waktu kulit lemper kutaruh di atas meja food court. Kata papi, "mulai sekarang, papi ingin meluangkan banyak waktu denganmu, bukan dengan kecerobohanmu." Nah! Menurut guru, kenapa papi berubah?" Tanya Ina.
"hhmmm... guru rasa, papi terkejut dan bangga dengan kebesaran hati anak putrinya yang mau memaafkannya." Ina pun tersenyum gembira.
-Yacinta Senduk
Principal of Yemayo-AEC

ROTI GOSONG


( By Miss Debbie Tok )
Ketika aku masih anak perempuan kecil, Ibu suka membuat sarapan dan makan malam. Pada suatu malam, Ibu membuat sarapan, setelah  bekerja keras sepanjang hari. Ibu  menghidangkan sepiring  telur, saus dan roti panggang yang agak gosong dimeja . Saya ingat, saat itu menunggu reaksi dari orang-orang disitu. Akan tetapi, yang dilakukan Ayah adalah mengambil roti panggang itu, tersenyum pada Ibu dan menanyakan kegiatan saya di sekolah.

Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap gigitannya. Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendegar Ibu meminta maaf pada ayah karena roti panggang yang gosong itu.
Dan satu hal yang tidah pernah saya lupakan adalah apa yang Ayah katakan : " Sayang, aku suka roti panggang yang gosong".

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur pada Ayah. Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai roti panggang gosong? Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata :" Debbie, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan ia benar-benar lelah. Jadi sepotong roti panggang yang gosong tidak akan menyakiti siapapun


Apa yang saya pelajari di tahun-tahun berikutnya adalah " belajar menerima kesalahan orang lain," dan memilih untuk merayakan perbedaannya, adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat.

13 jenis makanan yang gampang membuat gemuk

            Ini dia 13 jenis makanan yang gampang membuat gemuk. Kalaupun tidak bisa menyingkirkannya dari daftar menu, gantilah dengan jenis yang rendah kalori dan bebas lemak, atau tidak terlalu sering mengonsumsinya. Pure kentang. Apalagi jika proses pengolahannya menggunakan krim dan mentega. Bayangkan, 1/2 mangkuk saji saja sudah mengandung 200 kalori!, Permen. Selain mengandung jenis lemak jahat, kadar gulanya juga sangat tinggi. Begitu pula panganan sejenis seperti donat, cake dan bolu gulung...
 
1. Es krim. Meski kenikmatannya sangat mengundang, es krim merupakan sajian yang amat tinggi kandungan lemak, gula dan kalori. Jadi, pertimbangkan kembali untuk menik-matinya jika Anda sedang berdiet.

 
2. Keripik kentang. Camilan yang gurih ini merupakan salah satu makanan yang paling berpeluang bikin gemuk karena kandungan garamnya sangat tinggi. Belum lagi kandungan lemak dan gulanya, sehingga total kalorinya tinggi. Di samping itu, keripik kentang banyak mengandung bahan pengawet, perasa dan pemanis buatan yang jelas-jelas dapat merugikan kesehatan.

3. Daging olahan. Kendati amat praktis, hot dog, sosis dan daging olahan sejenisnya, mengandung lemak tak baik. Kadarnya yang begitu tinggi, sama banyak dengan kadar garam yang dikandungnya.

4. Jajanan gorengan. Makanan jenis ini kurang baik bagi kesehatan karena umumnya digoreng dengan minyak yang tidak diganti setiap kali menggoreng. Kandungan lemaknya juga sangat tinggi dan kurang terjamin kebersihannya jika dijajakan di pinggir jalan.

5. Makanan cepat saji. Di antaranya hamburger, nachos dan kentang goreng. Kandungan lemaknya sangat tinggi, begitu pula kandungan kalorinya. Sementara kandungan nutrisi yang menyehatkan, nyaris tidak ada.

6. Minuman bersoda. Meski mendatangkan kesegaran sesaat, minuman ini sama sekali tidak memiliki nilai-nilai nutrisi. Kecuali, kaya akan kandungan gula, sodium, dan kalori.

7. Sereal manis. Sereal dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, semakin menjadi ancaman bila bertemu dengan rasa manis dari gula. Makanan jenis ini akan meningkatkan gula darah dan menyebabkan tubuh menimbun lemak.

8. Susu whole milk. Meskipun kandungan kalsiumnya baik bagi tubuh, susu jenis ini memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi yang akan menambah timbunan lemak tubuh. Jadi, kalau ingin mengambil manfaat kalsiumnya, ganti saja dengan mengonsumsi susu yang bebas lemak atau minimal yang yang sudah dikurangi kandungan lemaknya.

9. Kuah daging. Kandungan lemak dan karbihidrat maupun kalorinya sama-asma tinggi.

10. Roti. Terutama yang terbuat dari tepung yang sudah mengalami proses penghalusan, sehingga tinggi kandungan lemak dan karbohidratnya. Kalau mau aman, coba mengonsumsi roti gandum, sehingga dapat menfaat dari seratnya.

11. Aneka Krim. Whipped cream yang sering dipakai sebagai penghias pada jus stroberi dan dressing salad, semuanya mengandung lemak tinggi, dan akan menjadi kalori tinggi jika tercampur dengan makanan sehat Anda. Sebaiknya, jika Anda sedang mengonsumsi makanan sehat, tidak usah dibumbui dengan aneka krim atau topping.

12. Mayones. Memiliki sekian banyak ikatan lemak di dalamnya. Jadi, sebaiknya pakai sedikit saja jika Anda menginginkan.

13. Kopi Instan. Tahukah Anda bahwa secangkir kopi instan mengandung lebih dari 39 lemak? Nah, kalau tidak mau tubuh Anda jadi timbunan lemak, hitung secara cermat berapa jumlah kalori dari kopi instan yang masuk ke dalam tubuh.
 

Sumber : Kompas

Selasa, 26 Juni 2012

DOA PAGI : Rasa takut membekukan selincah-lincahnya hati

Dalam Subuh yang damai ini, kami menyadari bahwa bukan rendahnya temperatur yang paling membekukan kehidupan, tapi rendahnya keberanian.
Telah banyak jiwa yang sejatinya pandai, berbakat, dan berimpian tinggi - yang membeku karena rasa takut.
Apa pun yang direncanakannya, apa pun kelengkapan persiapannya, dan apa pun yang telah didoakannya kepada Tuhan dan yang dimintakan nasehatnya dari sesamanya, dia tetap tidak bergerak.
Rasa takut membekukan selincah-lincahnya hati, mengkakukan sefasih-fasihnya lidah, melumpuhkan sesehat-sehatnya tubuh, dan memandulkan seindah-indahnya bakat.
Tuhan kami Yang Maha Melapangkan,
Tenagailah kesungguhan kami untuk menjadi jiwa-jiwa yang damai dalam keikhlasan untuk melakukan yang harus kami lakukan untuk menjadi semakin Kau kasihi, dan menghindari yang menjadikan kami merasa jauh dari kasihMu.
Tuhan kami Yang Maha Perkasa,
Bebaskanlah kami dari rasa takut ini, murnikanlah keikhlasan kami kepada tuntunan kebaikanMu, besarkanlah keberanian kami untuk melakukan yang justru kami takuti, dan luaskanlah pandangan hati kami - agar tak ada masalah yang tampil lebih besar daripada kemampuan kami dan daripada pendampinganMu.
Engkaulah Tuhan kami,
Damaikan, kuatkan, dan beranikan hati kami - untuk memenuhi harapanMu - agar kami menjadi sebaik-baik manusia, yang bermanfaat bagi sesama kami.
Aamiin
--------------------------------------
Mario Teguh - Loving you all as always
---------------------------------------

Minggu, 17 Juni 2012

Cara Menjadi Orangtua yang Sukses Mendidik Anak



Linda Mayasari - detikHealth



Sifat dan perilaku seseorang telah terbentuk sejak anak-anak. Orangtua yang mampu mendidik anak-anaknya dengan baik, akan menghasilkan individu yang baik ketika dewasa.



Sebagai orang tua, Anda memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan anak Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam mendidik anak.


Berikut 7 konsep praktis untuk menjadi orangtua yang sukses mendidik anak, seperti dilansir dari naturalnews, Senin (18/6/2012) antara lain:

1. Jadilah konsisten

Anak selalu ingin tahu hal-hal baru yang masih asing baginya dan akan menanyakan banyak hal kepada Anda. Sebagai orang tua, Anda harus konsisten terhadap jawaban Anda. Jangan sekali-kali menjadi orang tua yang plin-plan ketika menjawab pertanyaan anak yang dilontarkan berulang kali.

2. Tetapkan batas

Batasan disini dapat berupa peraturan maupun proteksi fisik terhadap anak. Menurut Jim Cunningham, seorang penulis, penelitian pengaruh pagar pembatas taman bermain di sekolah terhadap anak.

Ketika pagar dihilangkan, anak-anak cenderung cemas dan meras tidak aman dalam bermain. Ketika keesokan harinya pagar tersebut kembali di pasang, anak merasa aman kembali dan bermain dengan bebas di taman.

Sama seperti proteksi fisik tersebut, dalam hati anak juga merasa tidak ingin hidup di dunia tanpa batas. Anak-anak ingin orang tuanya menetapkan batasan untuk melindungi, memelihara dan membimbing dirinya hingga menjadi dewasa.

3. Jangan memaksa anak menjadi seperti diri Anda

Seringkali orang tua menganggap bahwa anak-anaknya merupakan versi kecil dari dirinya. Orang tua cenderung memperlakukan anaknya sesuai dengan apa yang diinginkannya ketika masih kanak-kanak.

Padahal anak Anda tentu berbeda dengan Anda ketika muda karena perbedaan generasi dan lingkungan juga yang mempengaruhi sifat anak. Harapan orang tua tersebut biasanya hanya mengarah pada kekecewaan karena tidak sesuai dengan bayangan Anda.

4. Mendorong perilaku positif pada anak

Orang tua hendaknya mencari tau hal-hal baik dan yang tidak pada anak. Kemudian Anda perlu mendorong perilaku positifnya dengan cara memberikan pujian dan sebagainya.

5. Memberikan sedikit hukuman terhadap kesalahan anak

Jika anak melakukan kesalahan sekali atau dua kali, Anda hanya perlu menasehatinya saja dan memberitahu hal yang benar. Tetapi jika kesalahan anak tersebut terus diulangi, Anda dapat memberikan sedikit hukuman yang sifatnya positif seperti mengurangi jam bermainnya di luar.

Hal ini akan membuat anak Anda berpikir ulang untuk melakukan kesalahan yang sama.

6. Jangan timbulkan kesenjangan antara kedua orang tua

Jika ibu mengatakan tidak dan ayah mengatakan iya, anak akan cenderung mendekat ke ayah karena mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang tua harus sepaham dalam mengajar dan mendidik anak.

Tujuannya adalah agar tercipta kestabilan dalam keluarga. Ini mungkin sulit jika anak dihadapkan dalam situasi perceraian, tetapi demi anak-anak kedua orang tua harus mengesampingkan perbedaan dan sepaham.

7. Jaga perilaku Anda

Anak-anak cenderung megikuti perilaku orang tuanya. Jika Anda berbohong, menipu, mengumpat, mencuri, atau bahkan membuat pilihan gaya hidup yang tidak sehat, anak cenderung berpikir bahwa tidak apa-apa jika melakukan hal yang sama dengan orang tuanya.

Jumat, 15 Juni 2012

Hidup Itu Belajar


Hidup adalah Belajar.














Belajar bersyukur, walau yang diterima tak sesuai harapan.


Belajar memahami, walau sering tersakiti


Belajar ikhlas, walau kadang terbersit kata tak rela dalam dada.




Belajar bersabar, walau segudang masalah bagaikan gelombang.



Belajar setia, walau sering kali hati tergoda pandangan mata.



Belajar berbagi, walau kita sendiri kekurangan.


Dan jangan lupa meluangkan waktu untuk-NYA, "Semakin banyak kita meluangkan waktu untukNYA, Semakin banyak jg ALLAH meluangkan waktunya untuk kita. . ."




Best Regards,
Yono  Brahmantoro

Kamis, 14 Juni 2012

Pahlawan dalam Kehidupan


Dearest Ibu Linna dan Pak Mario yang kami teladani,
Sahabat sekalian yang hatinya baik.

Semoga  tulisan ini menjumpai sahabat sekalian  dalam kesibukan yang mem-baik-kan, melalui tindakan nyata yang mendekatkan diri kepada kehidupan yang diimpikannya.

Sahabat, minggu lalu saya menghadiri sebuah parenting workshop di sebuah sekolah, dengan tema bahasan mengenai  komunikasi dengan anak –anak menjelang usia remaja.
Rupaya pembicara maupun moderator adalah fans Pak Mario, karena berkali-kali nama Pak Mario disebut  di acara tersebut … bahkan kata “super” pun tidak ketinggalan beberapa kali diucapkan.

Pada acara tanya jawab, saya mendapati kenyataan, bahwa begitu banyak orang tua yang merasa “gagal” melakukan komunikasi dengan putra putri mereka.   Beberapa ayah bahkan menangis saat mengungkapkan perasaannya.   Beberapa ayah yang sibuk pun,  yang semula merasa bahwa uang bisa menyelesaikan segalanya, sekarang  berada pada kesulitan untuk merebut perhatian buah hatinya.

Saya yang tadinya merasa harus “banyak belajar” menghadapi anak remaja, akhirnya bersyukur, bahwa ternyata  selama ini komunikasi dan harmonisasi keluarga  jauh lebih baik dari beberapa  masalah yang muncul di beberapa peserta workshop.

Saya semakin sadar, bahwa  kita harus mampu  menokohkan banyak peran bagi anak-anak kita, peran yang mampu dibanggakan, tentunya.    Sebagaimana diri kita saat kecil maupun remaja, mereka pun membutuhkan figur “pahlawan”  dalam perjalanan kehidupannya.

Jalan kepahlawanan adalah jalan menuju harapan

Seorang pahlawan adalah mercu suar bagi harapan-harapan kita. Dia menjadikan diri, jalan, dan berita-nya  sebagai pemandu bagi kita dalam pelayaran menuju impian-impian kita.  Kita tidak harus menjadikan diri kita sepertinya, tetapi dengan mengacu kepadanya - kita dapat menikmati perjalanan yang lebih berkualitas.

Seorang pahlawan harus menampilkan sebuah bentuk keprimaan.

Di antarapara semut – akan selalu ada semut yang luar biasa, dan di antara para gajah - akan selalu ada gajah yang menyedihkan.    Maka dengarkanlah dengan hati yanghening …, bahwa kepahlawanan dalam hidup ini tidak ditentukan oleh kualitas keberadaan fisik atau besarnya kemampuan membiayai kemewahan; kepahlawanan adalah kualitas luar biasa yang dicapai dari pengembangan apa pun yang biasa dari yang ada pada diri kita.

Seorang pahlawan adalah seorang penyemangat

Siapakah yang akan Anda pilih untuk rekan berbincang sambil minum kopi lambat-lambat?
Apakah dia yang membuat Anda merasa yakin bahwa dia seorang besar yang hebat ?  Ataukah dia yang membuat Anda merasa yakin bahwaAnda bisamenjadi seorang besar yang hebat ?   Yang mana-kah?     Pastikanlah bahwa Anda memilih dia  yang membantu Anda menemukan diri Anda sendiri, mengenali potensi-potensi  Anda, dan yang membangun keyakinan Anda mengenai hak Anda untuk berhasil.

Seorang pahlawan adalah sebuah bukti keberanian

Seorang pahlawan, sebetulnya adalah seorang yang biasa dengan keberanian yang tidak biasa untuk bersikap dan berlaku yang akan menjadikannya di atas yang biasa.

(  Mario Teguh  )


Demikian sahabat sharing saya kali ini.     Semoga kita semua termasuk orang-orang yang  berusaha melakukan hal-hal baik yang telah kita ketahui akan memperbaiki kualitas hidup kita.

Selamat mempersiapkan “long weekend” Anda bersama orang-orang terkasih.


Terima kasih dan salam super,


Tri Mulyani, SM 389
MTSC Greeter I MTSuperClub I Listening with The Heart I Bekasi

Rabu, 13 Juni 2012

Selamat Ulang Tahun Nak

Selamat Pagi Semua,
Lewat kesempatan ini kami ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada ananda kami tercinta Irsyad Javier Pramana. Semoga menjadi anak yang sholeh dan taat pada agama, serta menjadi kebanggaan orangtua dan bangsa.

Sekedar mengutip tulisan Pak Mario Teguh dan Ibu Lina Maryati :
Sahabat ku yang baik,
Seorang anak yang baik ketika ditanya apa cita-citanya, salah satu jawaban nya dia akan menjawab ," Saya ingin membuat orang tua  bangga dengan terus berprestasi." 
Namun banyak kekhawatiran orang tua salah satunya takut menjadi tua. Takut ditinggal hidup sendiri di rumah jompo yang sekalipun mewah , tetapi jauh dari anak cucu. Bagai burung tua yang menunggu mati di "sarang yang kosong" setelah anak-anak dewasa dan mandiri.
Sebetulnya orang tua tak perlu mengalami hal ini jika sejak dini mereka membangun relasi keluarga yang baik agar anak taat dan hormat pada orang tua.  
Karena sebenarnya, apa yang membuat seorang anak marah pada orang tuanya ? Jika orang tua tak punya waktu untuk membangun komunikasi dan memberi perhatian cukup banyak untuk anak, dengan alasan harus bekerja keras demi masa depan anak. Sikap ini justru secara langsung menunjukkan sikap egois orangtua. Jika orang tua rindu anak-anak tetap hormat, peduli dan mengasihi, sejak dini orang tua harus membangun kasih dan kepedulian. Bukan dengan kasih materialistis – membanjiri anak-anak dengan materi tanpa kehadiran orang tua.  
Jika hubungan seperti ini ada dalam keluarga, yakinlah bahwa kerinduan anak ialah selalu ingin membuat orang tuanya bangga. Maka bangunlah relasi keluarga yang sehat sebelum terlambat. Karena setiap anak akan membuahkan apa yang ditanam orang tuanya ketika ia kecil. Berikut nasehat Super yang saya kutipkan dari Pak Mario untuk kita semua bahwa : 
Anak-anak tanpa pahlawan sedikit sekali yang akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi dewasa yang bangga dan membanggakan.
Mereka membutuhkan seorang dewasa yang bisa mereka kagumi, seorang yang kuat, yang bersamanya mereka merasa terlindungi.
Mereka membutuhkan seorang sahabat dewasa yang menuntun dan mendorong mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.
Mereka membutuhkan seorang teladan.
( Mario Teguh )
Demikian sharing kali ini, semoga bermanfaat ya.
Terima kasih dan Salam Super,
Liana Mariyanti, SM 960


Anakku, jadilah teladan yang baik buat teman-temanmu. Ayah Bundamu akan senantiasa mengiringi.




Best Regards,
Yono  Brahmantoro

Selasa, 12 Juni 2012

Sukses

Sukses......!!! Kata yang sering kita dengar sehari-hari, namun sebenarnya "Apa itu sukses"?

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sukses Artinya Berhasil atau Beruntung.



Menurut Masyarakat umum, Sukses Identik dengan Materi seperti mobil mewah, rumah megah, gadget yang selalu terbaru, uang berlimpah dan sebagainya.



Menurut Mario Teguh, bahwa sukses itu tidak selalu berarti mendapat piala atau pujian, meski tak ada salahnya jika kita mendapatkan keduanya. Hanya saja itu semua bukan kriteria dari sukses itu sendiri. Karenanya tak jarang orang kemudian sulit menemukan kesuksesan-kesuksesan yang pernah diraihnya.Secara sederhana sukses adalah bagaimana kita keluar dari comfort zone kita dan mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan definisi ini kita akan melihat begitu banyak kesuksesan yang bisa kita lihat pada diri kita. Kalau kemarin kita baru bisa membantu satu orang, hari ini kita bisa membantu dua dan besok kita bisa membantu lebih banyak lagi, maka kita sukses. Dengan perasaan yang positif mengenai kesuksesan yang pernah kita raih, maka kita akan merasa semakin sukses dan semakin percaya diri dengan cita-cita, visi dan misi hidup kita.


Kalo menurut saya, Sukses adalah perjuangan. Disaat kita masih terus berusaha untuk mengapai cita-cita kita maka bisa dikatakan kita sukses.


Kalo menurut Anda..????




Best Regards,
Yono Brahmantoro

Senin, 11 Juni 2012

Kumpulan Doa-Doa Islami



Doa Memohon Dikasihani Bila Diambil Nyawanya dan Dipelihara Jika Dihidupkan Kembali

بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَْرْفَعَُهُ فَإِن أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْْ سَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحيْنَ

BISMIKA RABBII WA DHA’TU JAMBII, WA BIKA ARFA’UH, FA IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA, WA IN ARSALTAHAA FAHFAZHHAA, BIMAA TAHFAZHU BIHII ‘IBAADAKASH SHAALIHIIN.

Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku, aku baringkan lambungku; dan dengan menyebut nama-Mu, aku angkat lambungku. Jika Engkau ambil nyawaku, kasihanilah dia; dan jika Engkau lepaskan, peliharalah dia dengan cara yang Engkau lakukan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Doa Memohon Dipelihara dari Siksa Neraka

(اَللّهُمَّ قِنِيْ عَدَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ (3

ALLAHUMMA QINII ‘ADZAABAKA YAUMA TAB’ATSU ‘IBAADAK. (3X)


Artinya: “Ya Allah, peliharalah diriku dari siksa-Mu pada saat Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu.” (3X) (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


Doa Memohon Dimatikan dan Dihidupkan sebagai Muslim

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ اَمُوتُ وَأَحْيَا


BISMIKA ALLAAHUMMA AMUUTU WA AHYAA.


Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku, aku mati dan aku hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Doa Memohon Dicukupi dan Dilindungi

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا


ALHAMDU LILLAAHIL LADZII ATH’AMANAA WA SAQAANAA, WA KAFAANAA, WA AAWAANAA


Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memberi makan dan minum kepada kami, mencukupkan, dan memberi perlindungan kepada kami,…” (HR. Muslim)


Doa Apabila Susah Tidur

اللّهُمَّ غََارَتِ النَُّّجُومُ وَهَدَأتِ الْعُيُونُ وَأَنتَ حَيٌّ قَيُّْومٌ لاَّ تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وََّلاَ نَوْمٌ يَاحَيُّ يَاقَيُّْمُ أَهْدِيْ لَيْلِي وَأَنِمْ عَيْنِي


ALLAHUMMA GHAARATIN NUJUUMU WA HADA’ATIL ‘UYUUNU WA ANTA HAYYUN QAYYUUMUL LAA TA’KHUDZUKA SINATUW WA LAA NAUUM, YAA HAYYU YAA QAYYUUMU AHDI’LAILII, WA ANIM ‘AINII.


Artinya: “Ya Allah, bintang-bintang tenggelam dan semua mata tertidur lelap, sedangkan Engkau Mahahidup abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Mu, Engkau tidak pernah terkena kantuk dan tidak pula tidur. Wahai Yang Mahahidup abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan pejamkanlah mataku.” (HR. Ibnu Sunni)


Doa ketika Terbangun karena Terkejut

أَعُوْذُبِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقاَ بِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَ أَنْ يَّخْضَُرُونِ


A’UUDZU BI KALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN GHADHABIHII WA ‘IQAABIH, WA SYARRI ‘IBAADIH, WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA AY YAHDHURUUN.


Artinya: “Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksa-Nya, dan hembusan-hembusan setan, agar mereka tidak menyentuhku.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


Doa ketika Bermimpi Buruk

أَعُوْذُبِ اللهِ مِنَ الشَّيَاطِيْنِ وَ مِنْ شَرِّ مَا رَآى


A’UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHAANI WA MIN SYARRI MAA RA’AA.


Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan dan dari segala hal yang tidak baik dalam mimpi.” (HR. Muslim)


Doa Memohon Dihidupkan kembali dalam Keadaan Baik

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ


ALHAMDU LILLAHIL LADZII AHYAANAA BA’DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR.


Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami; dan hanya kepada-Nya lah tempat kembali.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Doa Memohon Diberi Kesehatan dan Dibantu untuk Mengingat-Nya

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِي وَ رَدََّ عَلَيَّ رُوْحِِي وَ أَذِنَ لِي بِذِكَْرِهِ


ALHAMDU LILLAHIL LADZII ‘AAFAANII FII JASADII, WA RADDA ‘ALAYYA RUUHII, WA ADZINA LII BI DZIKRIHI.


Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang memberikan kesehatan pada tubuhku, mengembalikan ruhku kepada diriku, dan mengizinkan aku untuk menginginkan-Nya.” (HR. Tirmidzi)


Doa Memakai Pakaian

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا (الثَّوبَ) وَرَزَقْنِيهِ مِنْ غَيْرِ تَوْلٍ مِنِّي وََلاَ قُوَّةٍ


ALHAMDU LILLAAHIL LADZII KASAANII HAADZATS TSAUBA WA RAZAQNIIHI MIN GHAIRI HAULIM MINNII WA LAA QUWWAH.


Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah mengenakan pakaian ini kepadaku dan mengaruniakannya kepadaku, padahal diriku tidak mempunyai daya dan kekuatan.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)


Doa Memakai Pakaian Baru

اللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنتَ كَسَوْتَنِيهِ أَسْأَ لُكَ مِنْ خَيْرٍهِ وَخَيْرٍ مَا صُنِعَ لَهُ وََ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَ شَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ


ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIIH, AS’ALUKA MIN KHAIRIHII WA KHAIRI MAA SHUNI’A LAH, WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHII WA SYARRI MAA SHUNI’A LAH.


Artinya: “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau lah yang mengenakan pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan pemakaiannya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan semua keburukan pemakaiannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


Doa Melepaskan Pakaian

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ


BISMILLAAHIL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWA.


Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.” (HR. Ibnu Sunni)

Tips Membeli Hape Baru.



Beberapa hari yang lalu keponakan saya bilang ke saya mau beli hape baru lagi. Saya sarankan dia untuk browsing di internet dulu, mencari - cari spesifikasi dan model hape yang ia inginkan. Kebetulan hari itu ia lagi libur. Setelah beberapa saat browsing, ia bilang hape A yang cocok, lalu saya bilang " bener nih?" Eh, dia malah jadi ragu, "Bentar ding aku cari-cari lagi". Akhirnya ia temukan hape B, lalu saya bilang lagi " bener nih"? Eh, jawaban ia yang pertama terulang lagi. Akhirnya hal tersebut terjadi berulang-ulang dan hampir seharian Browsing belum juga ia dapatkan spesifikasi yang pas.


Hal tersebut hampir terjadi pada semua orang, karena ingin dapat yang terbaik alasan klisenya ingin mendapatkan yang terbaik.Bukan hanya hape saja, kebutuhan akan barang-barang yang sejenispun pasti seperti itu, seperti laptop, tablet, dan lain-lain. Jika kebutuhan tersebut tidak terlalu mendesak sih gak masalah. Namun jika kebutuhan tersebut sangat mendesak?


"Ada baiknya sebelum kita browsing di internet kita tetapkan dahulu spesifikasi sederhana hape sesuai kebutuan dan budget kita".


Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa kita lalukan sebelum membeli hape :

1. Pilihlah hape sesuai kebutuhan kita dalam berkomunikasi, apakah untuk sms atau telepon saja, atau kita perlukan untuk mengakses jejaring sosial seperti facebok dan twiter, atau untuk bisnis yang membutuhkan aplikasi bbm atau push mail sehingga komunikasi lancar dengan klien.


2. Kenali hape yang ingin kita beli. Kita bisa mencari referensi hape yang akan di beli melalui tabloid atau dari internet mengenai  pesifikasi detail hape yang akan kita beli. Lakukan perbandingan antara beberapa hape yang memiliki fitur dan harga hampir sama.


3. Lakukan survey harga pasaran hape, bisa browsing lewat internet, majalah, tabloid untuk mengetahui harga yang tepat.



4. Pada saat membeli hape, cek semua kelengkapan dan fisik hape. Tanyakan juga mengenai garansinya, pastikan kita mendapatkan garansi resmi. Belilah hape digerai resmi untuk mendapatkan hape yang asli dan jauh dari segala penipuan, atau pilihlah counter hape yang terpercaya.


5. Jangan lupa lakukan uji coba hape pada saat membeli, cek fungsi tombol keypad, speaker, sinyal, dan baterai dalam kondisi yag berfungsi dengan baik. Kalau bisa ajak teman atau saudara anda yang lebih mengerti tentang hape.






Best Regards,
Yono  Brahmantoro

Cara Mengobati Batuk Secara Alami

  
    Seperti halnya pergantian cuaca yang sering tak menentu, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit contohnya batuk. Namun dalam hal pengobatannya, obat-obatan tidak selalu ampuh untuk dapat cepat menyembuhkan penyakit batuk. Berikut cara mengobati batuk secara alami :
Menggunakan campuran madu dan lemon :
Campurkan 1 sendok teh madu, dan 1-2 sendok teh sari lemon ke dalam segelas air hangat. Minumlah minimal sehari 1 kali sampai batuk benar-benar pergi.
Teh Jahe :
Sediakan 2-3 irisan jahe yang sudah dicuci bersih, lalu celupkan pada segelas teh hangat. Baik diminum 3 kali dalam sehari.
Campuran kunyit, Jahe dan Madu :
Tumbuk kunyit, lalu masukkan 1-2 sendok teh tumbukan jahe tadi ke dalam segelas susu. Lebih nikmat bila ditambahkan madu secukupnya.
Daun kemangi :
Sediakan 1-2 gelas air putih, dan 2-3 helai daun kemangi lalu campurkan. Rebus campuran tadi, lalu minum.
Daun Bawang Putih, Jahe, Lidah Buaya dan Cengkeh :
Siapkan 2-3 batang daun bawang putih - 10 gr jahe - 90 gr daging daun lidah buaya - 5 butir cengkeh. Rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum. Lakukan 1 kali sehari
Sekian cara mengobati batuk secara alami dari saya. Pilih ramuan alami diatas yang menurut Anda mudah dan cocok untuk mengobati penyakit batuk Anda."
"*Hasil Copas dari Info kesehatan dunia*
Yono Brahmantoro

Minggu, 10 Juni 2012

Menerima Masalah sebagai bagian dari Kehidupan



Assalamu'alaikum wr.wb

Sahabatku yang baik, Yang telah Allah takdirkan keberhasilannya dalam usahanya, terbukti dari wujud ikhtiar yang sedang kita lakukan sekarang. Dimana setiap detik yang terlewati, tercatat oleh Malaikat yang terus bersama kita disamping kanan kita. Mudahan-mudahan perbuatan hari ini tercatat dalam catatan, saat ditunjukkan kepada kita kelak, dengan wajah bahagia kita terima...Amin.

Mari kita terima masalah sebagai bagian diri kita, layaknya kita menerima kuku di ujung-ujung jari kita. Tapi bila tantangan hidup itu masih terus terlintas difikiran, itulah bukti kita belum menerimanya. Setelah acceptence terjadi, dengan izin Allah, Ikhlas tidak perlu lagi kita cari. Karena ia telah ada dari dulu dalam diri kita, tetapi kitalah yang kurang menyadari saja...
Mungkin selama ini ada keluhan dalam diri kita, tatkala proses menyikapi peristiwa demi peristiwa yang telah menjadi takdir. Tentu kita sadari, sebenarnya peristiwa yang berlalu adalah persepsi (hasil cara kita menilai dan memaknai). Apakah itu berkah atau mungkin kita anggap itu sebagai suatu masalah dan musibah.

Terkadang, saat tantangan hidup menyapa. Begitu mudah kita mengangkat kedua tangan berdoa sambil meminta segera Allah selesaikan masalah kita. Usaha maksimal belum kita buktikan, sudah kita katakan "Kita kembalikan saja kepada Allah". Padahal Allah memberikan ini kepada kita, supaya kita pelajari dan ambil hikmah, tetapi malah kita serahkan kembali kepada Allah.

Mungkin, ini menjadi penyebab, mengapa masalah yang sama terus berulang-ulang kepada kita. Saat Allah kasih pengalaman, agar kita dapat melewati dan menjalani, supaya kedepan tidak lagi menjadi tantangan. Tetapi, kita malah menyerahkannya kembali kepada Allah. 
Saya teringat pada sebuah acara motivasi. Sang pembicara menyampaikan "Jangan heran, bila saat anda tua nanti, masih menghadapi atau memiliki masalah, yang seharusnya dihadapi oleh anak muda umur 25tahun. Itu terjadi karena, saat anda muda dulu, masalah itu Allah berikan kepada anda, tetapi anda tolak, bahkan anda serahkan kembali kepada Allah. Padahal Allah telah mempersiapkan itu, untuk masa tua anda sekarang."

Sahabat. Bagaimana kalau kita juga memaknai tantangan hidup itu sebagai rezeki kita. Sehingga, apabila sekarang dan seterusnya Allah berikan masalah kepada kita. Maka kita bergembira menerimanya. Layaknya kita bergembira dan bahagia menerima rezeki yang kita pinta dan doakan.


Wallahu'alam
By : Rahmadsyah Mind-Therapist

"5 Dasar Dalam Membangun Bisnis"




Sang Pengusaha, Robert Kiyosaki menulis buku terbarunya. Dalam sepanjang perjalanan hidupnya, dia menilai ada lima hal penting yang tetap continous dalam kehidupan bisnis. Dia menyimbolkannya dengan kelima jari:

  1. Jari Jempol – mengisyaratkan Karakter
"Bisnis yang dibangun harus memiliki karakter tersendiri dari si pemiliknya. Semakin berkarakter berarti semakin punya kualitas yang berbeda dengan produk yang lainnya."

  1. Jari Telunjuk – mengisyaratkan Fokus
"Sebuah bisnis yang baik hendaknya memiliki focus dan berusaha untuk konsisten"

  1. Jari Tengah – mengisyaratkan Keunggulan Brand
"Jari Tengah selalu bernada jelek, tapi sebenarnya jari tengah selalu ngocol, atau unjuk gigi. Nah membangun bisnis menandakan pula harus pintar mengangkat brand bisa melalui media twitter maupun facebook, ataupun media lainnya.

  1. Jari Manis – mengisyaratkan partner/rekan kerja.
"Kalau kita menikah, kita memakai cincin di jari manis. Artinya orang lain kini menjadi pasangan hidup kita. Nah menemukan dan membangun partner yang solid  bagi bisnis kita memang tidak mudah. Kadang ketika kita menemukan partner yang dirasa sudah klop dan cocok ternyata ditipu." Maka menurut Tung Desem Waringin dia punya criteria untuk sebuah partner yang baik: pertama, partner kita harus mampu menampilkan sebuah passion yang sama, kedua harus menampakkan integritasnya. Dengan demikian usaha bisnis kita pun lancar.

Robert Kiyosaki hancur karirnya bukan karena kesalahannya, melainkan karena faktor penulis buku tentang dirinya yang akhirnya ketahuan menghamburkan uang untuk belanja dan hutang sangat banyak dengan kartu kredit. Jauh sekali dengan apa yang ingin dia angkat tentang Robert Kiyosaki.

  1. Jari Kelingking – mengisyaratkan hal-hal kecil yang perlu diperhatikan.
"Bayangkan kalau jari kelingking terluka, sakitnya luar biasa sekali. Namun dalam sehari-hari jari kelingking kurang diperhatikan. Dari sini, sebuah bisnis pentinglah pula hal-hal kecil diperhatikan, karena kadang hanya salah sedikit bisa menghancurkan semuanya."

By: Petrus Hepi Witono
Pemberi Inspirasi: Tung Desem Waringin
 


  
"5 Pakem penting untuk anda dalam membangun bisnis - Konsep SMART"
(Inspirasi dari Bpk Hazmand Zusi, Ketua Program Pascasarjana Trisakti)

  1. Spesific : Usaha yang ingin kita buat harus spesifik
  2. Measureable: usaha yang kita buat harus terukur dengan kemampuan dan relasi jaringan kita.
  3. Achieveable: Usaha yang ingin kita bangun juga harus memiliki target yang ingin dicapai.
  4. Receivable:Usaha yang ingin kita bangun memang dapat diterima oleh orang lain. Oleh karena itu kita butuh melakukan survey.
  5. Timing: usaha yang ingin kita bangun harus tepat waktunya. Terserah kapan kita akan meluncurkannya.

Rabu, 06 Juni 2012

I am not Motivator

Assalamu'alaikum wr.wb

Sahabatku yang baik. Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat dan mendapatkan kemudahan-kemudahan dari Allah. Sehingga apa yang telah kita janjikan kepada diri sendiri, terlaksana layaknya kisah novel berjalan indah. Namun itu semua kita sadari, bahwa hanya karena bantuan Allah, apa yang kita usahakan berhasil dan sesuai doa kita.


"I am not Motivator". Mungkin ada pertanyaan hadir, maksudnya apa? Atau, kalau bukan sebagai motivator, terus apa? Note ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri. Bila mungkin cocok dan bermanfaat, saya persembahkan juga Kepada sahabat muda, yang usianya seperti saya saat ini. Memiliki keinginan sebagai publik speaker, terutama ingin "menggelari diri" sebagai Motivator.

Hari ini saya sadari. Ternyata ada kekeliruan pemikiran, pemahaman dan penyikapan dalam diri saya, terhadap nama, profesi atau panggilan Motivator. Saya benar-benar telah salah kaprah. (semoga kekeliruan ini, tidak terulang lagi kepada sahabat muda yang memiliki cita-cita mulia ini). Oh ya? Betul. Saya telah menyikapi dengan amat keliru.


Dulu pernah seorang Coach bertanya. "Apa yang mendasarimu menjadi Motivator?" Disaat itu memang,  yang membuat saya ingin menjadi pembicara yang bisa memotivasi, karena saya merasakan semangat dan gairah yang luar biasa dalam diri saya, setelah mengikuti training motivasi. Dalam benak saya "Pantasan orang-orang dijakarta memiliki semangat hidup, karena ada kegiatan seminar / pelatihan yang membangkitkan gairah, semangat dan penuh inspirasi. Sementara selama saya di Aceh, saya belum pernah mendapatkan hal demikian. Oleh karena itu, saya mau menjadi Motivator".


Selain itu, saya dulu juga melihat kehidupan para motivator (guru-guru dan senior). Menjalani hidup yang menggiurkan dalam hal financial (anggapan saya sepeti itu dulunya). Dikenal oleh banyak orang. Jalan-jalan keluar kota, bahkan luar negeri. Itupun membuat saya semakin mau menjadi motivator.(Keliru#1 kurang jelas misi Sehingga menjadi bohong kepada diri yaitu; selama ini kalau ditanya mengapa mau menjadi motivator, Jawaban yang saya berikan terkesan sangat mulia "Mau membantu orang lain agar mendapatkan hidup yang lebih baik"). 

Selanjutnya saya pun mulai melakukan apa yang saya baca dibuku-buku motivasi, bagaimana mendapatkan apa yang kita mau. Pemberanian diripun terjadi dengan menuliskan "Motivator" Sebagai profesi saya. Kebenaran saat itu, saya memiliki cara pandang instant dalam diri. Itulah kenyataannya, dengan  menganggap cukup menggunakan ilmu ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi. Jadilah Motivator instant. Padahal diindonesia Cuma 2 hal yang instant; susu instan dan Mie instan he...he...(Keliru#2.Menggampangkan dan mengaharapkan cara-cara / proses mudah/instant).

Shahabat Motivator muda, itulah kekeliruan saya. Yaitu MINDSET Terlalu menggampangkan, menganggap mudah, bahkan hidup tenang serta menjadi dikenal banyak orang, bila menjadi motivator. Guru saya pernah mengingatkan "Ketahuilah, dalam konteks profesi. Kamu sesungguhnya bukanlah apa yang kau kenalkan (mengenalkan diri), tetapi dirimu sebenarnya adalah karena dikenalkan (dikenal)". Ini bukan persoalan salah ataupun benar. Tetapi lebih kepada cara pandang dan Attitude yang melekat pada profesi tersebut.

Sementara itu, yang membuat saya sadar siapa diri saya sesungguhnya, setelah mendapatkan penjelasan dari bapak Rhenal Kasali "Who is Motivator?". Penjelasan beliau sangat menyentil diri saya, sehingga sekarang saya sadar, belum pantas mengelari diri sebagai Motivator. Karena menurut beliau seseorang bisa dikatakan motivator bila :

Tempaan sejarah hidup
Sejarah hidup yang telah dia lalui, memberikan inspirasi dan semangat bagi orang lain. Proses perjalanan yang dia lalui membuat orang termotivasi. Yaitu melalui proses cerita dan materi yang disampaikan, merupakan sejarah real kehidupan nyata yang dia lalui. (Walk to talk)

Bingkai ilmu
Tapi sangat naif juga, sejarah yang telah dilalui, kemudian cara-cara itu diaplikasikan juga untuk orang lain. Sementara setiap kita berbeda. Walaupun esensinya adalah sama. Bingkai ilmu yang dimaksud adalah knowlegde dan skill, sehingga dengan begitu didapatlah sebuah roadmap dan desain sesuai (congruen) yang ditiupkan oleh ruh-ruh pengalaman kepada orang lain.

Dari penjelasan beliau tersebut, saya berkaca diri. Untuk saat ini belumlah pantas menyebut diri sebagai motivator. Karena masih sedikit sejarah diri yang bisa disampaikan. Tetapi, belum adanya pengalaman bukanlah alasan untuk tidak bertindak, karena semua itu bermula dari proses langkah pertama. Mungkin, perkataan pak Ronny tepat, saat ketemu beliau di Rilzt Carlton. Beliau menyebut saya sebagai Tsunami Survivor..

Akhirnya, saya yakin, apapun nama, istilah ataupun sebutan yang saya gunakan. Itu semua kembali kepada perilaku dan karakter yang melekat kepada diri. Wallahu'alam.
Wassalammu'alaikum wr.wb



Rahmadsyah,CM. NLP
Trainer & Mind-Therapist I 081511448147 I YM ; rahmad_acehwww.rahmadsyahnlp. blogspot. com I www.facebook. com/rahmadsyah